Sabtu, 18 Mei 2013

Cerpen


CINTA ?
Karya: Susi Sri Rahayu
 
Cuaca hari itu sangat tidak bersahabat mendung seperti mau hujan, akan tetapi aku tetap nekat untuk datang dan mengikuti buka bersama yang diadakan oleh sekolah. Aku bigung kenapa sudah jam segini belum ada orang juga, “huhh percumah saja aku datang” keluh ku, di tengah-tengah kegelisahan aku berjalan untuk melihat-lihat dan ternyata aku melihat teman-temanku sudah berkumpul di aula sekolah aku pun menghampiri mereka.

Tidak di sangka-sangka setetes demi setetes air hujan pun membasahi tanah yang kering di lapangan aula. Aku, teman-temanku dan yang lainya berlarian untuk mencari tempat berteduh kamipun bersama-sama masuk kedalam ruangan yang telah di sediakan. Disana aku dan teman-temanku duduk untuk menunggu waktu berbuka puasa, dari kejauhan aku melihat seseorang yang belum pernah aku lihat sebelumnya dia pun juga melihatku dengan tatapan yang sangat aneh dan belum pernah ada yang melihatku seperti itu sebelumnya, tetapi aku hiraukan saja aku fikir mungkin hanya sekedar saja.Detik demi detik aku bersabar untuk menunggu waktu berbuka puasa, dan akupun bercerita sambil bercanda gurau dengan teman-temanku. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memangil ku dan bertanya, “nama kamu siapa?”, akupun terdiam sesaat dan berkata dalam hati “apa? dia tidak tahu namaku, keterlaluan kemana aja dia selama ini? Apa dia tidak tahu siapa aku?”. 

Lalu akupun menoleh kehadapannya dan ternyata dia adalah seseorang yang melihatku aneh dari kejauhan tadi, tetapi kenapa dia tiba-tiba sudah ada di sampingku? Bertanya-tanya dalam hatiku, akupun menjawab pertanyaannya “nama aku Ayu, ada apa ya?” akupun menjawab dengan hati yang jengkel, “hmm egak ada apa-apa kok, oyaaa.. nama panjang kamu siapa?”, ha? apa? dia bertanya lagi, dia benar-benar belum tau namaku atau cuman ingin mencari topik pembicaraan saja ya? Tentu saja aku marah jika dia menanyakan namaku, itu artinya dia tidak mengetahui aku sebagai ketua di tim dance yang cukup populer di kalangan siswa dan siswi di sekolah.
Pertanyaan demi pertanyaanpun muncul dari dalam hatiku, huuhhh dengan rasa yang sangat jengkel akupun segera menjawab kembali pertanyaannya, “nama panjang aku AYU JASMINE CHIKITA panggil aja aku ayu”. Lalu dia kaget dan berkata “waw panjang banget nama kamu ya.” Egak biasa aja kok” jawab ku singkat. Udah puas belum sih ni anak, nyebelin banget ni orang semoga aja aku gak ketemu dia lagi. Walaupun satu sekolah, tapi dia bersekolah di SMA sedangkan aku masih SMP, sebenarnya dia adalah kakak kelasku tetapi aku lebih senior darinya karna dia baru kelas 10 SMA dan dia tergolong masih murid baru di sekolah sedangkan aku sudah kelas 9 SMP yang sudah dua tahun bersekolah di yayasan ini. 

Waktu sudah menunjukkan jam 06.24 menit, Alhamdulillah akhirnya waktu buka puasa sudah tiba juga aku pun segera mengambil minuman yang sudah disediakan untuk membatalkan puasa ku. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku, “Ayu!” lalu akupun menoleh kebelakang dan ternyata dia, “lagi-lagi dia nyebelin banget sih ni orang dimana aku pasti disitu selalu aja ada dia padahal aku sudah mencoba menghindarinya” gerutuku dalam hati. Akupun membalas dengan senyuman tetapi sebenarnya senyuman itu senyuman jengkel, “o...ya aku tadi lupa, aku boleh minta....minta nomor kamu gak?” “What? Dia nyamperin aku, nanyak nama aku dan sekarang dia minta nomor HP aku gila aja ni orang berani banget! Nekat!.”Aku pun bertanya kepadanya,“Buat apa kamu mita nomor aku? “Supaya aku bisa kenal kamu lebih jauh aja”, itu jawaban dia kepadaku. Akupun kembali befikir di dalam hati, ada maksud terselubung apa dia mendekatiku? Mustahil bila dia hanya memiliki tujuan yang tidak penting, hanya membuang-buang waktu saja. Dengan rasa berat hati akupun memberi apa yang dia minta, karena aku merasa tidak sopan dan aku tidak ingin di juluki sebagai orang yang sombong, bila aku tidak memberinya. 
Tidak lama setelah itu handphoneku berbunyi dan ternyata ada satu pesan di ponselku, segera aku buka “hyy, kamu lagi dimana? Makan bareng yuukkk”, ini pesan dari siapa ya? Kenapa aku tidak mengenal nomor ponselnya? Akupun membalas pesan dengan bertannya, “maaf ini siapa ya?" Tidak lama kemudian balasan dari pesanku tadi kembali aku terima dan segera aku membukanya, “Kamu lupa ya? aku yang barusan minta nomor kamu.” “Ooohhh ternyata kamu, maaf ya aku gak bisa makan bareng kamu soalnya aku udah pulang.” Yaaahhh, cepat banget kamu pulangnya tapi yaudah sampai ketemu besok disekolah ya.”Dan ternyata perkenalan kami tidak berakhir disitu saja, kami mulai berbicara tentang diri kami masing-masing akupun mulai mengenalnya dan  ternyata dia mempunyai kepribadian yang baik dan aku suka dengan sikap perhatian yang dia miliki. Lama-kelamaan aku mulai merasa nyaman dan nyambung berbicara dengan nya. Sampai akhirnya dia mengungkapkan perasaan yang sebenarnya kepadaku, dia berkata “kamu mau gak jadi pacar aku?, plisss kamu mau ya karna sebenarnya pertama kali aku melihatmu waktu itu, membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama.” Aku sangat terkejut mendengar kata-kata yang tiba-tiba dia ucapkan kepadaku. Lalu aku terdiam sejenak dan bertanya-tanya, benarkah dia tulus menyukaiku? Atau dia hanya ingin mempermainkan aku saja? Aku takut dia hanya ingin memanfaatkan aku saja, aku takut bila aku harus disakiti dengan seorang laki-laki.

Akupun meminta waktu tiga hari untuk menjawab semua ajakan agar aku mau menjadi kekasihnya. Dalam tiga hari aku berfikir dan banyak yang harus aku pertimbangkan karna sebenarnya aku dan dia berbeda keyakinan, aku seorang Muslim sedangkan dia Kristen protestan. Aku takut bila orang tuaku mengetahui bahwa aku berhubungan dengan laki-laki yang berbeda keyakinan denganku. Tiga  hari telah berlalu akupun harus menepati janji untuk aku memberi jawaban yang telah dia tunggu-tunggu selama tiga hari ini.

Sejuta pertanyaanpun aku limpahkan kepadanya, “benarkan kamu gak akan sakitin aku? Benarkan kamu juga gak akan duain aku nantik kalau kita pacaran?” aku memberinya pertanyaan-pertanyaan itu karna aku takut bila aku harus ditinggalkan lagi oleh kekasihku, karna jujur sebelum aku bertemu dengannya aku pernah berpacaran dan aku ditinggalkan demi orang lain yang jauh lebih baik dariku. Diapun menjawab “aku sayang sama kamu, aku gak mungkin duain kamu apalagi sampai nyaikitin kamu itu sama aja dengan aku nyakitin diri aku sendiri, kamu harus percaya ya sama aku”. Mendengar jawaban darinya membuat hatiku terbuka dan aku langsung percaya dengan kata-kata darinya.Akhirnya aku memilih untuk menjadi kekasihnya dan mempercayakan hatiku kepadanya, setelah aku menjalani hubungan bersama dengan dia rasanya hidupku menjadi lebih indah dan lebih berwarna. Setiap pagi ada yang membangunkanku, di siang dan malam ada yang mengingatkanku untuk makan siang dan makan malam dan sebelum tidur ada yang mengucapkan selamat tidur kepadaku, rasanya begitu menyenangkan dan semua kegembiraanku tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Belum pernah aku merasakan sebuah kebahagiaan dan perhatian yang seperti ini sebelumnya. 
 
Aku berfikir bagaimana bila dia pergi dari hidupku nanti? Bagaimana bila dia mendapatkan orang yang lebih baik dariku dan dia akan meninggalkanku kelak? Sepertinya aku tidak akan sanggup bila aku harus dipisahkan olehnya, dan setiap malam aku berdoa agar aku dapat bersama dia untuk selamanya. Tapi di sisi lain aku juga harus merelakannya karna aku berfikir, kami mempunyai sebuah perbedaan yang mustahil bisa di persatukan.Hari demi hari kami jalani bersama, semakin hari hubungan kami semakin terasa lebih indah lagi. Akhirnya kami saling mengetahui hoby masing-masing, dia sangat senang bermain bola dan futsal dia juga mempunyai sebuah mimpi yaitu dapat menjadi pemain sepak bola yang prefesional. Nomor kesukaan nya adalah nomor tujuh karena nomor itu adalah nomor punggung atlet sepak bola kesukaannya. Dia suka sekali dengan minuman yang namanya kopi, tapi anehnya dia sama sekali tidak menyukai susu. Dan masih banyak lagi yang aku tau dari dirinya yang tidak bisa ku sebutkan satu-satu, tetapi aku juga tidak tau apakah dia juga mengetahui hobyku? Apakah dia tau apa makanan kesukaanku? Apakah dia juga mengenalku seperti aku yang mengenalnya selama ini? Ntahlah.....Pada saat tahun baru 2012 tahun lalu, aku diajak oleh dia untuk datang kerumahnya dan kerumah keluarga besarnya walaupun tidak seluruhnya, aku tidak tau apa maksudnya tetapi yang jelas mungkin supaya aku dapat mengenal seluruh kelurga besarnya. 
 
Di saat itu aku mulai mengenal sebagian keluarga besarnya, dari situ aku dapat menilai dengan jelas suka atau tidak kelurganya terhadapku. Aku selalu berfikir, mereka kan belum mengenal aku siapa? Bagaimana aku, mereka belum tau baik atau tidaknya aku? Tapi yasudahlah aku selalu berfikir seperti itu, aku anggap itu sebagai angin lalu saja.Selama kami menjalani hubungan belum pernah kami bertengkar atau mendapatkan konflik-konflik walaupun itu kecil sekalipun. Tetapi tidak berapa lama kemudian aku merasakan ada yang berbeda dari hubungan kami, dia mulai tidak perhatian lagi, tidak perduli apa yang akan kulakukan dan dia pun mulai jarang menghubungiku. Akupun mencoba untuk tidak berfikiran buruk tentang dirinya, aku tetap percaya dengannya yaitu orang yang sangat aku cintai dan aku sayangi. Tetapi entah mengapa rasa curigapun tiba-tiba mulai menderu fikiranku, tetapi lagi-lagi aku tetap saja membuang jauh-jauh rasa curiga itu.
 
Tidak terasa setahun sudah aku telah menghabiskan waktuku dengan dia, tepatnya pada tanggal 24 Agustus 2012 adalah anniversary aku dan dia. Tetapi aku merasa aku dan dia semakin ada sesuatu yang membuat jarak antara aku dan dia semakin jauh. Awalnya aku anggap jarak antara kami berdua disebabkan oleh kesibukan kami masing-masing, kami semakin jarang bertemu karena sekarang aku dan dia telah berada di sekolah yang berbeda.

Saat ini aku bersekolah di SMA Negeri 1 Pekanbaru, sekarang aku sudah merasakan pahitnya pelajaran-pelajaran di kelas 10 SMA. Aku mulai sibuk dengan urusanku sendiri, seperti tugas-tugas makin menumpuk dan jadwal-jadwal ekskull ku pun semakin padat. Hari demi hari aku merasa aku mulai melupakan urusan ku dengan dia, karena sering sekali aku merasa lelah jika sudah berada di rumah dan ingin sekali rasanya beristirahat saja.Kring..kring..kring, tiba-tiba Hp ku berbunyi tanda ada sms yang masuk. Dengan sekejap lalu aku membacanya, “hai, ini ayu kan? Salam kenal aku temanya riki, sebenarnya aku gak ada maksud apa-apa aku hanya ingin memberitahu kalau sebenarnya riki sekarang sudah mempunyai pacar selain kamu. Maaf sebelumnya aku sudah ikut campur dengan hubungan kalian tetapi aku hanya kasihan jika melihatmu terus-terus di bohongi olehnya, bye”. Setelah aku membaca pesan singkat darinya tanpa di sengaja air mataku turun dan membasahi pipiku, aku juga tidak tau mengapa ia mengatakan ini padaku tetapi aku coba untuk tidak mempercayai pesan kaleng itu dan aku bermaksud menanyakan hal itu langsung kepada riki pacarku.
 
“Nomor yang anda tuju sedang sibuk”, aduh apaan sih kok susah banget riki di hubungin gak biasanya deh, apa jangan-jangan dia lagi... ah tidak mungkin. Akupun mulai berfikiran yang tidak-tidak tentang dirinya. Akupun mencoba menghubunginya berulang kali dan akhirnya,“hallo, iya ada apa sayang?” Huuhh diangkat juga, “sayang aku ingin bicara sesuatu tapi kamu jangan marah ya!” aku mendengar kamu..kamu punya pacar selain aku, apakah itu benar sayang? Itu tidak benar kan?” aku bertanya dengan nada ketidak percayaan. “hmm, ma..maaf sayang sebenarnya aku tidak bermaksud untuk menduakan mu tetapi aku terpaksa melakukan nya karena aku ingin mendapatkan perhatian yang lebih dan perhatian itu tidak kamu berikan lagi akhir-akhir ini. Sekali lagi aku minta maaf sayang, aku sayang kamu aku juga mencintaimu tetapi...”. tapi apa ? sudahlah aku tidak ingin kamu berbohong, kalau itu semua yang terbaik buat kamu aku ikhlas dan aku janji mulai sekarang aku tidak akan mengganggumu lagi. Kita putuss!!” ternyata memang benar kalau ternyata riki mempunyai pacar selain aku dan itu artinya dia telah menduakan aku, dia juga telah mengingkari janji-janji yang telah ia buat setahun yang lalu.   
 
Setelah mengetahui semuanya aku tak kuasa untuk menahan semua kesedihan ku, rasanya hatiku sakit sekali dan perih perih yang aku rasakan sekarang ini seakan-akan menghancurkan hidupku dalam sekejap saja. Semua ketakutanku yang selama ini menghantuiku ternyata menjadi nyata dan memang semuanya telah berubah menjadi sangat nyata. Kalau benar begitu untuk apalagi aku menyimpan semua rasa sayang dan cinta ku ini, lebih baik aku buang jauh-jauh dan aku ingin mencoba membencinya tetapi aku juga tidak bisa membencinya karena aku sudah terlanjur terlalu mencintai nya.  Setelah kejadian itu aku dan dia tidak lagi saling berhubungan, akupun telah membulatkan tekat untuk benar-benar melupakan dia dan memutuskan untuk menjalani hidupku yang baru tanpa sosok riki sebagai pacarku selama ini. Tetapi tidak sepenuhnya aku bisa melupakan nya begitu saja, terkadang dia juga pernah menghantui fikiranku disaat aku sedang termenung dan teringat semua masa-masa indah ku bersamanya. Terkadang aku juga selalu berfikir, mengapa kau bisa berpisah dengannya? Padahal aku dan dia telah berjanji untuk saling setia dan saling mencintai selamanya. Tetapi mengapa ia tega mengkhianatiku? Apa salahku terhadapnya? Apakah karna selama ini aku tidak pernah memperhatikannya dan sibuk dengan urusanku sendiri. Huhhh... ya mungkin itulah sebabnya, tapi yasudahlah semua sudah berlalu dan biarkan berlalu aku tidak ingin mengingat nya lagi semua ini membuat aku semakin sakit saja.
 
Dua bulan telah berlalu, tetapi sampai saat ini aku juga belum memiliki penggantinya. Ntah apa yang menyebabkan aku tidak bisa menggantikannya oleh sosok siapapun, yaya mungkin saja aku masih mencintainya. Tetapi aku sadar tidak seharusnya aku terus terpuruk dalam keadaan yang kelam ini. Aku sangat merindukan seseorang bisa membuat hari-hari ku indah seperti saat aku jatuh cinta padanya saat itu. Dan aku yakin suatu saat nanti pasti aku akan menemukan sosok yang membuat jantung ini berdegup lebih kencang saat berada di dekatnya, dan mungkin itu tidak akan lama lagi aku yakin pasti aku akan mendapatkan seseorang yang aku cintai dan mencintai ku apa adanya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar